Senin, 07 Maret 2016

MY TRIP is MY HEALING CAMP



Tak sekali kita menonton film yang menyuguhkan sebuah adegan dimana seorang aktor sedang berada di kendaraan yang sedang melaju, menempuh sebuah perjalanan sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Adegan yang paling umum sih, sang aktor akan duduk terdiam memandang atau menyandarkan kepala di jendela sembari menatap keluar dengan tatapan kosong, terkadang sutradara bahkan menambahkan efek rintik-rintik hujan yang menerpa jendela untuk menambah kesyahduan suasana ( preett ). Dari statistik film yang pernah saya nonton, kendaraan yang paling populer digunakan di adegan semacam ini adalah kereta api, taksi atau bus ( hahaha sebuah info yang bener2 penting ! )

Nah, Jumat, kemarin saya berada di posisi aktor ini. Saya memutuskan ke Makassar jam 5 sore, meninggalkan situasi kerja yang bikin naga dalam diri mau keluar, meninggalkan laporan kantor yang deadline, acara maulid keluarga dan semua-muanya yang menempatkan saya dalam status “ waspada “ this person lagi stress tingkat tinggi. Apakah ini sebuah pelarian ? yah ini semacam pelarian, pelarian dari kehancuran. Toh , sudah jadi sunnah rasul, bila kita berada di situasi yang sulit, kita disarankan bergerak, berhijrah ke situasi yang lebih kondusif sebagai sebuah ikhtiar mencari solusi. Demikianlah, jumat sore itu, saya meringkuk di kursi BMA, macam aktor film yang menatap kosong keluar jendela dengan berbagai pikiran yang hilir mudik tak henti di kepala. ( what a drama, padahal meringkuknya karena sisa diare akibat stress) Dalam hati sempat bilang “ begini toh rupa perasaan para tokoh di film film itu ”. (baper tingkat dewa)
Melewati pantai pare-pare, saya coba mengusir kebisingan pikiran dan nyeri perut dengan mengambil gambar sunset dari balik jendela BMA yang melaju. Ini beberapa hasilnya. Keren khan, #narsis mode on hahahaha





Ternyata keputusan saya ke Makassar memang tepat, setelah berbagai drama baper di BMA, saya akhirnya melewati akhir pekan yang menyenangkan bersama Edha dan Asad. Bener kata Patrick, si bintang laut pink bercelana hawai itu, Teman adalah Kekuatan. Pertemuan dengan mereka somehow bikin otak dan jiwa agak beres kauwe, macam klik tombol refresh di komputer, serupa healing camp, hehehe. Truz, apa saja agenda trio kwek kwek ini di Makassar. Yah, lazimnya orang baru jumpa-jumpa setelah lama ga bersua > ngerumpi, makan, foto-foto dan keliling keliling kota
Sabtu pagi, kami pesta rambutan di rumah edha. Siangnya, nge-bajak mobil baru mama edha untuk ngantar saya belanja pesanan bunda putra di agung. Abis belanja di agung,  saat om asad sibuk dengan urusan parkir me markir mobil baru, saya dan edha sibuk dengar promosi Qalista human care, sebuah yayasan yang bergerak untuk membantu pasien kanker . Jadi yayasan Qalista ini ngumpulin dana dengan membagikan voucher makan yang ditukar dengan uang senilai 100.000, voucher ini bisa di pakai di beberapa cafe yaitu BeatStone coffe shop n music, Kan-Pei,Hotel Gahara, dan bengkel Coffee. Tentunya dengan catatan syarat dan ketentuan berlaku. Setelah sukses mengeluarkan mobil baru mama edha tanpa ada goresan sedikit pun dari parkir yang padat merapat, asad nge-klakson buat mengeluarkan saya dan edha dari mantra promosi Qalista. 


 



  
Selanjutnya kami memutuskan hunting cafe-cafe untuk menghabiskan voucher dari Qalista, Tempat pertama yang jadi sasaran kami adalah BeatStone coffe shop n music, setelah muter-muter akhirnya ketemu ma cafe ini sayang di depan pintunya terpampang  tulisan CLOSED. Cafee baru buka jam 08.00 malam. Ga patah semangat kami lalu menghunting cafee terdekat selanjutnya, Rajawali Kopi Tian. Ternyata jaraknya tidak dekat prend hahahahah, setelah kurang lebih setengah jam akhirnya cafe ini kami temukan di sekitar stadion mattoanging. Jl. Cederawasih jauuuh. Syukur suasana cafenya bisa bikin hati senang hihihi. Setelah berdebat panjang kali lebar soal ketentuan dan syarat berlaku voucher dengan pelayan, akhirnya kami menghabiskan waktu di cafe ini sampai magrib. Semua pojok di cafe ini kami jadikan tempat nongkrong, ruang depan, ruang tengah sampe ruang meetingnya, pelayannya pasti dah senewan liat kelakuan kami hahaha, mana kami minta tolong di foto  dimana-mana sama mereka, edha bilang sapa suruh vouchernya cuman berlaku 1 per hari makanya perlu dioptimalkan mumpung di sini hahaha. Lepas magrib kami berencana ke mall panakukang (MP) untuk selanjutnya nongkrong di Bengkel Coffe, sayang pas dah di depan MP, edha tiba-tiba insyaf, minta pulang karena ingat putranya LANGIT pasti sudah bangun hahahaha, akhirnya malam minggu itu kami habiskan di rumah edha, ngerumpi sambil makan rambutan dan songgkolo begadang.






Ahad, sebelum balik ke Pinrang, saya dan edha sempat jalan-jalan lagi, Kali ini asad tidak ikut karena harus ke Maros. Tujuan pertama kami adalah KATAKERJA, sayang lagi-lagi situasi tidak memihak pada kami, KATAKERJA tutup, mengobati kekecewaan saya dan edha milih makan coto wesabbe. Tujuan selanjutnya KAMPUNGBUKU, mau ngerumpi dengan mami piyo. Lagi-lagi sayang, mami ada tamu dari kedutaan Denmark, so saya ma edha jadinya ngerumpi berdua di belakang rumah mami ( ini sih namanya pindah tempat ngerumpi). Abis bahan ngerumpi, mami masih terima tamu, so saya dan edha memutuskan jalan-jalan ke surga dunia (baca : Mall, hahaha). Saya dan edha menghabiskan waktu sampe sore di Mall. Jam setengah 5, saya ke ke BMA untuk balik ke Pinrang, tiba-tiba perut mulai nyeri lagi (HIKZ realita here i come ). Sekian dan Tengkyu edha dan asad untuk akhir pekan yang menyenangkan.TEMAN bener-bener adalah KEKUATAN 




0 komentar:

Posting Komentar