MY TRIP is MY HEALING CAMP
Tak
sekali kita menonton film yang menyuguhkan sebuah adegan dimana seorang aktor sedang
berada di kendaraan yang sedang melaju, menempuh sebuah perjalanan sebagai jawaban
atas permasalahan yang dihadapi. Adegan yang paling umum sih, sang aktor akan
duduk terdiam memandang atau menyandarkan kepala di jendela sembari menatap
keluar dengan tatapan kosong, terkadang sutradara bahkan menambahkan efek
rintik-rintik hujan yang menerpa jendela untuk menambah kesyahduan suasana (
preett ). Dari statistik film yang pernah saya nonton, kendaraan yang paling
populer digunakan di adegan semacam ini adalah kereta api, taksi atau bus ( hahaha
sebuah info yang bener2 penting ! )
Nah,
Jumat, kemarin saya berada di posisi aktor ini. Saya memutuskan ke Makassar jam
5 sore, meninggalkan situasi kerja yang bikin naga dalam diri mau keluar,
meninggalkan laporan kantor yang deadline, acara maulid keluarga dan semua-muanya
yang menempatkan saya dalam status “ waspada “ this person lagi stress tingkat
tinggi. Apakah ini sebuah pelarian ? yah ini semacam pelarian, pelarian dari
kehancuran. Toh , sudah jadi sunnah rasul, bila kita berada di situasi yang
sulit, kita disarankan bergerak, berhijrah ke situasi yang lebih kondusif
sebagai sebuah ikhtiar mencari solusi. Demikianlah, jumat sore itu, saya meringkuk
di kursi BMA, macam aktor film yang menatap kosong keluar jendela dengan berbagai
pikiran yang hilir mudik tak henti di kepala. ( what a drama, padahal
meringkuknya karena sisa diare akibat stress) Dalam hati sempat bilang “ begini
toh rupa perasaan para tokoh di film film itu ”. (baper tingkat dewa)
Melewati
pantai pare-pare, saya coba mengusir kebisingan pikiran dan nyeri perut dengan
mengambil gambar sunset dari balik jendela BMA yang melaju. Ini beberapa
hasilnya. Keren khan, #narsis mode on hahahaha
Ternyata keputusan saya ke Makassar memang tepat,
setelah berbagai drama baper di BMA, saya akhirnya melewati akhir pekan yang
menyenangkan bersama Edha dan Asad. Bener kata Patrick, si bintang laut pink bercelana
hawai itu, Teman adalah Kekuatan. Pertemuan dengan mereka somehow bikin otak
dan jiwa agak beres kauwe, macam klik tombol refresh di komputer, serupa
healing camp, hehehe. Truz, apa saja agenda trio kwek kwek ini di Makassar.
Yah, lazimnya orang baru jumpa-jumpa setelah lama ga bersua > ngerumpi,
makan, foto-foto dan keliling keliling kota
Sabtu
pagi, kami pesta rambutan di rumah edha. Siangnya, nge-bajak mobil baru mama
edha untuk ngantar saya belanja pesanan bunda putra di agung. Abis belanja di
agung, saat om asad sibuk dengan urusan
parkir me markir mobil baru, saya dan edha sibuk dengar promosi Qalista human
care, sebuah yayasan yang bergerak untuk membantu pasien kanker . Jadi yayasan
Qalista ini ngumpulin dana dengan membagikan voucher makan yang ditukar dengan
uang senilai 100.000, voucher ini bisa di pakai di beberapa cafe yaitu
BeatStone coffe shop n music, Kan-Pei,Hotel Gahara, dan bengkel Coffee.
Tentunya dengan catatan syarat dan ketentuan berlaku. Setelah sukses
mengeluarkan mobil baru mama edha tanpa ada goresan sedikit pun dari parkir
yang padat merapat, asad nge-klakson buat mengeluarkan saya dan edha dari
mantra promosi Qalista.
Selanjutnya kami memutuskan hunting cafe-cafe untuk
menghabiskan voucher dari Qalista, Tempat pertama yang jadi sasaran kami adalah
BeatStone coffe shop n music, setelah muter-muter akhirnya ketemu ma cafe ini sayang
di depan pintunya terpampang tulisan
CLOSED. Cafee baru buka jam 08.00 malam. Ga patah semangat kami lalu
menghunting cafee terdekat selanjutnya, Rajawali Kopi Tian. Ternyata jaraknya
tidak dekat prend hahahahah, setelah kurang lebih setengah jam akhirnya cafe
ini kami temukan di sekitar stadion mattoanging. Jl. Cederawasih jauuuh. Syukur
suasana cafenya bisa bikin hati senang hihihi. Setelah berdebat panjang kali
lebar soal ketentuan dan syarat berlaku voucher dengan pelayan, akhirnya kami
menghabiskan waktu di cafe ini sampai magrib. Semua pojok di cafe ini kami
jadikan tempat nongkrong, ruang depan, ruang tengah sampe ruang meetingnya,
pelayannya pasti dah senewan liat kelakuan kami hahaha, mana kami minta tolong
di foto dimana-mana sama mereka, edha
bilang sapa suruh vouchernya cuman berlaku 1 per hari makanya perlu
dioptimalkan mumpung di sini hahaha. Lepas magrib kami berencana ke mall
panakukang (MP) untuk selanjutnya nongkrong di Bengkel Coffe, sayang pas dah di
depan MP, edha tiba-tiba insyaf, minta pulang karena ingat putranya LANGIT
pasti sudah bangun hahahaha, akhirnya malam minggu itu kami habiskan di rumah
edha, ngerumpi sambil makan rambutan dan songgkolo begadang.
Ahad,
sebelum balik ke Pinrang, saya dan edha sempat jalan-jalan lagi, Kali ini asad
tidak ikut karena harus ke Maros. Tujuan pertama kami adalah KATAKERJA, sayang
lagi-lagi situasi tidak memihak pada kami, KATAKERJA tutup, mengobati
kekecewaan saya dan edha milih makan coto wesabbe. Tujuan selanjutnya
KAMPUNGBUKU, mau ngerumpi dengan mami piyo. Lagi-lagi sayang, mami ada tamu
dari kedutaan Denmark, so saya ma edha jadinya ngerumpi berdua di belakang
rumah mami ( ini sih namanya pindah tempat ngerumpi). Abis bahan ngerumpi, mami
masih terima tamu, so saya dan edha memutuskan jalan-jalan ke surga dunia (baca : Mall, hahaha).
Saya dan edha menghabiskan waktu sampe sore di Mall. Jam setengah 5, saya ke ke
BMA untuk balik ke Pinrang, tiba-tiba perut mulai nyeri lagi (HIKZ realita here i come ). Sekian dan
Tengkyu edha dan asad untuk akhir pekan yang menyenangkan.TEMAN bener-bener
adalah KEKUATAN
Komentar
Posting Komentar