#day 4 : masih "Your favorite movie" : Its REPLY 1988
Reply 1988 menjadi drama korea
favorite saya tahun ini. Drako ini diawali dengan gambar sebuah lorong kompleks dimana
kita seolah-olah sedang menyusurinya untuk kembali ke masa lalu. Episode pertama dibuka dengan suara perempuan yang
terdengar menarasikan situasi korea di tahun 1988 seperti acara pembukaan olimpiade
seoul 1988, gambar seorang wanita menelpon di box telepon umum, fashion anak
muda yang kebanyakan berbahan denim dan sepatu sneakers. Walkmans yang jadi
barang favorite anak muda 1988 dan tayangan band dan artis tempo dulu macam new kids on
the block juga tidak ketinggalan untuk ditampilkan. Setelah memperlihatkan
penanda-penanda era 1988, Narator kemudian memperkenalkan 5 tokoh utama drako
yang sedang menonton film a better tomorrow 2 dari sebuah TV yang asli jadul
banget. Tokoh ini terdiri dari 4 orang cowok dan 1 orang cewek. Si narator
kemudian mengakui bahwa tokoh cewek itu adalah dirinya.Acara nonton film
bersama kelima tokoh utama kemudian terhenti setelah terdengar suara ibu-ibu
kompleks sahut-sahutan memanggil nama mereka untuk makan siang. Semua ibu-ibu
rambutnya keriting hahaha kayaknya model rambut keriting lagi trend di kalangan ibu-ibu korea era 1988.
Drako
ini terdiri dari 20 episode, ceritanya seputar persahabatan 5 orang sahabat
yang bertetangga sejak kecil, persahabatan 3 ibu yang merupakan ortu dari 5
orang sahabat itu dan cerita-cerita seputar kehidupan bertetangga lainnya. Bagi
yang ingin bernostalgia, drako ini menyajikan banyak ruang untuk itu. Tampilan barang-barang
tempo dulu seperti kulkas, kompor minyak tanah, Tv, radio, walkman dan telpon
jadul berserakan di mana-mana, belum lagi kostum pemain yang asli 1988 bisa
bikin mengenang masa-masa itu. Adegan seputar ribetnya keterbatasan teknologi
seperti telpon juga menjadi bumbu-bumbu kelucuan drako ini.
1. Adegan ketika 5 orang bersahabat ini harus
menghabiskan malam mereka dengan mengantar makanan ke rumah-rumah tetangga (
semangat berbagi masakan masih tinggi coy ) sampe-sampe salah seorang dari
mereka berkata “ kalau mesti saling tukar makanan begini, kenapa kita tidak
makan bersama saja satu kompleks “ adegan ini ditutup dengan gambar taek (member dari genk 5 ini ) dan
ayahnya yang sedang duduk menatap sedih meja mereka karena hanya tersaji nasi dan sup saja, namun lama kelamaan mereka
tersenyum karena beberapa saat kemudian meja itu dipenuhi dengan masakan para
ibu-ibu sekompleks hehehe
2. Adegan ketika ibu-ibu sekompleks membuat
jadwal piket untuk secara bergilir merawat bapak taek yang rawat inap di rumah
sakit, kebetulan bapak taek ini seorang duda, sementara taek sendiri seorang
pemain baduk internasional sehingga sering bepergian meninggalkan bapaknya
seorang diri.( hari gini mana ada yang mau piket jagain tetangga sakit )
Menonton drako
ini membuat saya jadi pengen memiliki kehidupan bertetangga seperti mereka. Akrab,
hangat, saling berbagi dan peduli. Tidak seperti zaman sekarang, dimana
orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing, lebih senang menghabiskan waktu
dengan TV, handphone dan Laptop. Ini bukan berarti saya ingin kembali ke masa
lalu, cuman nilai-nilai bertetangga di masa lalu sebagaimana digambarkan di drako
ini, ada baiknya dihidupkan lagi. Anak-anak secara tidak langsung dibesarkan
oleh komunitas, bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tuanya tapi menjadi
tanggungjawab bersama se-komunitas. Adegan dimana 5 bersahabat ini dengan bebas
dan tidak canggung makan siang atau makan malam bersama tetangga mereka ( ini
bukan karena ibunya malas masak yah, tapi karena si tetangga mengajak makan
bersama atau kebetulan sedang memasak
menu favorite mereka atau orangtua mereka tiba-tiba ada keperluan mendesak atau
mendadak, sehingga terpaksa meninggalkan rumah tanpa sempat membuat menu makan
malam or siang ) atau adegan dimana sekompleks secara kompak berkumpul di rumah
ayah taek untuk menghiburnya menunggu kepastian tentang kebenaran kabar kalau
pesawat taek jatuh. Bentuk-bentuk kepedulian seperti ini yang ku maksud sangat baik
untuk dihadirkan kembali,
Di era kita
sekarang ini khan tidak sekali kita melihat berita tentang kejahatan terhadap
anak-anak yang membuat orang tua menjadi serba salah. Anaknya dilepas bermain
di luar rumah, penyakit sosial merajalela, dibiarkan main di dalam rumah si
anak terancam ga tau bersosialisasi karena cmn bergaul ma TV dan HP. Nah
andaikata nilai-nilai bertetangga macam di film ini bisa terbangun bahwa membesarkan
anak menjadi satu dari sekian tanggung jawab bersama sebagai komunitas, mungkin
peluang anak-anak untuk bersosialisasi dengan aman bisa lebih besar dan jiwa
individualisme bisa diminimkan. Kali yaaaah.... Beugh dah tengah malam, yowes,
buat yang tertarik nonton reply 1988 , drakonya bisa di download di
smallencode.com hehehe . tidur nyenyak dan mimpi yang menyenangkan semuanya.
Komentar
Posting Komentar