Kamis, 03 Maret 2016

#day 4 : masih "Your favorite movie" : Its REPLY 1988




Reply 1988 menjadi drama korea favorite saya tahun ini. Drako ini diawali dengan gambar sebuah lorong kompleks dimana kita seolah-olah sedang menyusurinya untuk kembali  ke masa lalu. Episode pertama dibuka dengan suara perempuan yang terdengar menarasikan situasi korea di tahun 1988 seperti acara pembukaan olimpiade seoul 1988, gambar seorang wanita menelpon di box telepon umum, fashion anak muda yang kebanyakan berbahan denim dan sepatu sneakers. Walkmans yang jadi barang favorite anak muda 1988 dan tayangan band dan artis tempo dulu macam new kids on the block juga tidak ketinggalan untuk ditampilkan. Setelah memperlihatkan penanda-penanda era 1988, Narator kemudian memperkenalkan 5 tokoh utama drako yang sedang menonton film a better tomorrow 2 dari sebuah TV yang asli jadul banget. Tokoh ini terdiri dari 4 orang cowok dan 1 orang cewek. Si narator kemudian mengakui bahwa tokoh cewek itu adalah dirinya.Acara nonton film bersama kelima tokoh utama kemudian terhenti setelah terdengar suara ibu-ibu kompleks sahut-sahutan memanggil nama mereka untuk makan siang. Semua ibu-ibu rambutnya keriting hahaha kayaknya model rambut keriting lagi  trend di kalangan ibu-ibu korea era 1988.

Drako ini terdiri dari 20 episode, ceritanya seputar persahabatan 5 orang sahabat yang bertetangga sejak kecil, persahabatan 3 ibu yang merupakan ortu dari 5 orang sahabat itu dan cerita-cerita seputar kehidupan bertetangga lainnya. Bagi yang ingin bernostalgia, drako ini menyajikan banyak ruang untuk itu. Tampilan barang-barang tempo dulu seperti kulkas, kompor minyak tanah, Tv, radio, walkman dan telpon jadul berserakan di mana-mana, belum lagi kostum pemain yang asli 1988 bisa bikin mengenang masa-masa itu. Adegan seputar ribetnya keterbatasan teknologi seperti telpon juga menjadi bumbu-bumbu kelucuan drako ini.

Adegan favorite saya di drako ini banyak sekali , dua  diantaranya adalah:
1.   Adegan ketika 5 orang bersahabat ini harus menghabiskan malam mereka dengan mengantar makanan ke rumah-rumah tetangga ( semangat berbagi masakan masih tinggi coy ) sampe-sampe salah seorang dari mereka berkata “ kalau mesti saling tukar makanan begini, kenapa kita tidak makan bersama saja satu kompleks “ adegan ini ditutup dengan gambar taek (member dari genk 5 ini ) dan ayahnya yang sedang duduk menatap sedih meja mereka karena hanya tersaji  nasi dan sup saja, namun lama kelamaan mereka tersenyum karena beberapa saat kemudian meja itu dipenuhi dengan masakan para ibu-ibu sekompleks hehehe
2.    Adegan ketika ibu-ibu sekompleks membuat jadwal piket untuk secara bergilir merawat bapak taek yang rawat inap di rumah sakit, kebetulan bapak taek ini seorang duda, sementara taek sendiri seorang pemain baduk internasional sehingga sering bepergian meninggalkan bapaknya seorang diri.( hari gini mana ada yang mau piket jagain tetangga sakit )

Menonton drako ini membuat saya jadi pengen memiliki kehidupan bertetangga seperti mereka. Akrab, hangat, saling berbagi dan peduli. Tidak seperti zaman sekarang, dimana orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing, lebih senang menghabiskan waktu dengan TV, handphone dan Laptop. Ini bukan berarti saya ingin kembali ke masa lalu, cuman nilai-nilai bertetangga di masa lalu sebagaimana digambarkan di drako ini, ada baiknya dihidupkan lagi. Anak-anak secara tidak langsung dibesarkan oleh komunitas, bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tuanya tapi menjadi tanggungjawab bersama se-komunitas. Adegan dimana 5 bersahabat ini dengan bebas dan tidak canggung makan siang atau makan malam bersama tetangga mereka ( ini bukan karena ibunya malas masak yah, tapi karena si tetangga mengajak makan bersama atau  kebetulan sedang memasak menu favorite mereka atau orangtua mereka tiba-tiba ada keperluan mendesak atau mendadak, sehingga terpaksa meninggalkan rumah tanpa sempat membuat menu makan malam or siang ) atau adegan dimana sekompleks secara kompak berkumpul di rumah ayah taek untuk menghiburnya menunggu kepastian tentang kebenaran kabar kalau pesawat taek jatuh. Bentuk-bentuk kepedulian seperti ini yang ku maksud sangat baik untuk dihadirkan kembali,

Di era kita sekarang ini khan tidak sekali kita melihat berita tentang kejahatan terhadap anak-anak yang membuat orang tua menjadi serba salah. Anaknya dilepas bermain di luar rumah, penyakit sosial merajalela, dibiarkan main di dalam rumah si anak terancam ga tau bersosialisasi karena cmn bergaul ma TV dan HP. Nah andaikata nilai-nilai bertetangga macam di film ini bisa terbangun bahwa membesarkan anak menjadi satu dari sekian tanggung jawab bersama sebagai komunitas, mungkin peluang anak-anak untuk bersosialisasi dengan aman bisa lebih besar dan jiwa individualisme bisa diminimkan. Kali yaaaah.... Beugh dah tengah malam, yowes, buat yang tertarik nonton reply 1988 , drakonya bisa di download di smallencode.com hehehe . tidur nyenyak dan mimpi yang menyenangkan semuanya.

0 komentar:

Posting Komentar