DETEKTIP
Kalo selama ini saya hanya nonton film detektip di layar
kaca dan berperan sebagai detektif di postingan tebak-tebakan thecrowdvoice.com.
Pekan ini, akhirnya saya bisa merasakan jadi detektip beneran
Client :
kakak sepupu saya yang super ganteng
Kasus :
menemukan “sawah ” , dengan ciri-ciri
fisik sebagai berikut
-
Warna kulit berubah-ubah tergantung musim, kadang coklat kadang kuning
bahkan ijo
-
Tak
bermata,berambut apalagi bertelinga
-
Luas kurang lebih se-hektar
Partner : kaka uli muanist. Kaka sofyan yang baik hati
Bertempat di kantor
kedua saya, bimbingan belajar yang termasyur karena kegaulan
tentor-tentornya hihihihi.... Client
saya mengadukan kasusnya. “ kaka harus menemukan sebuah sawah pekan ini juga,
bila tidak, kaka akan di kick out dari kantor senin, 26 maret mendatang”
Setelah sharing beberapa informasi akhirnya saya meluncur ke
rumah partner saya “ kaka uli muanist” di sana kami menyusun langkah-langkah
yang akan segera kami ambil untuk memecahkan kasusnya. Beberapa informan pun kami
hubungi dan kami putuskan untuk mulai bergerak keesokan paginya
Rencana pertama :
menelusuri berdasarkan surat objek pajak
Rencana kedua :
menelusuri langsung berdasarkan peta di sertifikat dan peta dari pertanahan
>>> putar
soundtrack film mission imposible
keesokan harinya , lepas
mengikuti rapat di kecamatan, saya janji bertemu dengan client dan partner saya
di depan sebuah sekolah unggulan yang dulu juga menjadi tempat saya menuntut
ilmu. Sambil menunggu kedatangan client dan partner saya pun berbahasa sampe
basi dengan siswa bimbingan saya yang kebetulan bubar sekolah . Berasa jadi
artis dipanggil ma siswa-siswa keren, saya
pun melambai tangan gaya miss universe. Beberapa dari mereka menghampiri saya
dan menanyakan ini dan itu, sebagai detektif profesional sy tentunya tidak
membocorkan alasan saya bepanas-panas ria di samping penjual siomay dan pismol
mungil. Saya mengalihkan perbincangan dengan menanyakan gmn perkembangan ujian akhir sekolah
mereka.hhehehe
Tak berapa lama berselang client dan partner sy pun datang,
kami segera melaksanakan rencana pertama. Setelah seharian mencari petunjuk
dengan menemui sekitar 8 informan , lokasi sawah tak kami temukan. Beughhhhh ternyata tak
semudah perkiraanku.kami gagal menemukannya dengan rencana pertama
Kami pun melangkah ke rencana kedua, setelah
menemui kurang lebih 10 orang
informan, bolak balik kantor pertanahan, ke rumah kepala lingkungan, bertemu
lurah , makan bubur beras merah, pisang goreng, kue coklat, minum teh dll.
Kami pun mulai menyusuri areal persawahan untuk menemukan
ciri-ciri sawah yang sesuai. Kami mempersempit areal pencarian dengan modal
peta dari pertanahan dan sertifikat sawah tersebut.
Akhirnya setelah 3 hari pencarian, naik turun motor bahkan
berjalan menyusuri pematang dari pagi hingga sore, kami pun berhasil menemukan
sawah yang paling mendekati ciri-ciri sawah yang kami cari. Dari letak
pengairannya dan bentuk-bentuk sawah sekitarnya eurekaaaaaaa, horeeeeeeeeeeeeeeeeeee,
senangnya bukan kepalang. Berasa menangin hadiah 1 trilyun n melangkah di atas
awan, padahal nyatanya melangkah di atas sawah hahahahah. H mmm, begini rupanya
perasaan para detektip bila memecahkan
sebuah kasus setelah berhari-hari ga bisa tidur, ga enak makan, ga bisa pacaran
karena mikirin kasusnya. Syukurlah saya bukan detektip.
Hal penting yang dapat saya petik dari pengalaman dari
detektip-detektipan ini adalah
- Jangan menyerah..jangan menyerah ..jangan menyerah ..ah..ah..ahhhh>>> nyanyi lagu d’massive
- Tuhan bener2 ga pernah tidur, tuhan akan memberikan ganti ganjaran yang sepadan dengan apa yang kita usahakan, sebesar apapun itu...apakah cuman sebesar pasir, kerikil, batu kali atau sebesar karang.....tugas kita cuman berusaha
- Mesti berhati-hati bila melakukan transaksi gadai menggadai sawah ato apapun itu, cek, ricek, ricek, dan ricek lagi semua pendukung transaksi meski itu kelihatannya sudah asli ouwkey....
Last, tengkyu untuk client, partner, n semua informan karena
dah berbagi pengalaman jadi detektip-detektipan ini. Sungguh pekan yang tak terlupakan
Komentar
Posting Komentar