Kamis, 29 Maret 2012

city hunter

4 hari sy bedrest di rumah. Kepala bagian kiri saya masih sering kambuh sakitnya. Sy pun masih sering hilang keseimbangan bila terlalu lama duduk atau berdiri. Busyet, rasanya seperti orang tua saja hehehe. Nah, untuk mengusir jemu, sy tiduran sambil nonton city hunter, oleh-oleh dari makassar dari ajenk. Sy bener2 ikut dalam hallayu wave krn keseringan bergaul ma uchi, nunu dan ajenk hehehe

City hunter ini pernah tayang di Indosiar,kalo tak salah ingat bulan Februari lalu, namun karena kesibukan  di Bimbingan belajar, sy tak ada waktu lagi mengikuti serial korea di Indosiar. Padahal dulunya sy tak ketinggalan mengikuti tayangan film  tepatnya sinetron korea, jepang dan cina di Indosiar. Mulai dari kisah Yoko alias pendekar rajawali, tokyo love story, ordinary people, golok pembunuh naga dll hingga Boys before flower, my destiny, dream high n naughty kiss. selain karena jalan ceritanya yang menarik, pengambilan gambar yang keren, film-film cina, jepang dan korea sudah dipastikan ada pangkal dan uujungnya.alias endingnya jelas. Tak seperti film Indonesia yang berakhir saat penonton sudah benar2 benar jemu. Contohnya sinetron TERSANJUNG yang putar hingga 7 atau 8 season. Yah kira-kira diputar sejak saya duduk di bangku SMP hingga saat sy duduk di semester pertama bangku kuliah. Ampyuuuuun bin Mampussss khan lamanya.

City hunter ini bercerita tentang pembalasan dendam yang disusun oleh seorang anggota kesatuan elit ketentaraan korea selatan bernama jin pyo. Ceritanya, jin pyo ini bersama 20 orang temannya diberi misi untuk membunuh para jendral korea utara, setelah berhasil mereka dijanjikan akan dijemput  dengan sebuah kapal selam. Namun ketika sampai di titik yang disepakati, bukannya dijemput, ke 21 anggota kesatuan elit tersebut malah ditembaki oleh SNIPER dari korsel sendiri. Rupanya 5 elit politik korsel yang merencanakan misi tersebut kemudian membatalkan rencana mereka karena takut mempengaruhi posisi mereka akibat perkembangan politik yang ada. Ke-5-nya pun berupaya menghapus rencana tersebut dengan menghilangkan nyawa dan semua dokumen berkaitan dengan misi dan  ke-21 orang tersebut. Meski salah satu dari 5 orang tersebut, yang dalam perkembangan cerita menjadi presiden korsel, pada awalnya menolak, namun akhirnya menyetujui rencana tersebut. Melihat kematian tragis ke-20 temannya dan pengkianatan yang dilakukan oleh negara sendiri, si jin Pyo pun menyusun rencana balas dendam, yang dimulai dengan penculikan bayi rekannya untuk di didik demi misi balas dendam tersebut.

Cerita pun berlanjut ke 27 tahun kemudian. Dimana ke- 5 elit politik itu sudah menduduki jabatan2 strategis di pemerintahan bahkan salah satu dari mereka telah menjadi presiden korea selatan. Jin pyo dan anak didiknya  yoon sun pun telah kembali ke korea dari tempat persembunyian mereka di Thailand. Diceritakan jin pyo dan yoon sun telah menjadi milyuner setelah 27 tahun bertahan hidup dengan membangun bisnis obat-obat terlarang di Thailand. Untuk menunjukkan kecintaan terhadap korea selatan, jin pyo membunuh anggota sindikatnya yang kedapatan menjual obat terlarang produksinya ke KOREA, “aku sudah bilang, silahkan jual kemana saja kecuali korea” ujar jin pyo dan treng treng treng, si pengedar pun mati ditembak jin pyo, **telan ludah** . Begitu salah satu cuplikan adegannya. Ckckckckc mampus dech Indonesia jadi tujuan distribusi kokain jin pyo hahahahhaha

Si Jin Pyo pun mulai melancarkan serangan balas dendamnya. Dia semakin muak karena mengetahui bahwa ke-5 elit incarannya itu, menjadi pejabat yang korup, yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan dan kesejahtaran pribadi. Ada yang mengkorupsi dana subsidi untuk kesejahteraan masyarakat miskin, yah serupa BLT lah di Indonesia, ada yang bekerjasama untuk memenangkan tender pembelian pesawat tempur dan sepatu boot tentara berkualitas rendah demi mendapatkan dukungan dana kampanye pemilu presiden, dan masih banyak tindakan ke-5 elit tersebut yang kian menegaskan keyakinan jin pyo untuk membunuh mereka. 

Namun, anak didiknya yoon sung memiliki pandangan lain tentang arti balas dendam, ia menjadikan opsi pembunuhan sebagai opsi terakhir. Bagi yoon jun, mati terlalu nyaman buat ke-5 elit tersebut. Mereka harus dipermalukan di depan publik terlebih dahulu dan dihukum oleh masyarakat. Kebobrokan moral dan topeng para elit harus di buka di depan umum. Tapi jin pyo menentangnya, menurutnya hukum sudah tidak berjalan karena mereka telah dikuasai oleh ke-5 elit. Satu-satunya jalan adalah dengan melenyapkan nyawa ke-5 orang tersebut, dengan demikian pemerintahan korea memiliki harapan untuk jadi lebih baik. 

Pertentangan mereka pun semakin sengit dan berakhir pada kesepakatan bahwa jin pyo, sebagai ayah didik, akan memberi kesempatan kepada yoon jun untuk melaksanakan misinya untuk menghukum para elit dan mempermalukan mereka di depan umum dengan menunjukkan bukti-bukti kebobrokan moral mereka melalui penayangan bukti video di berbagai media serta penyerahkan para elit ke pihak yang berwenang untuk melaksanakan prosedur penegakan hukum tapi bila misi yoon jun gagal,  maka jin pyo akan melaksanakan misinya dengan membunuh ke-5 elit tersebut beserta orang-orangnya dengan tangannya sendiri.

***

Ditengah hiruk pikuk drama kenaikan BBM yang juga hadir 4 hari terakhir. Tokoh jin pyo mengingatkan saya pada  kalangan yang tak lagi mau percaya pada drama yang dipertontonkan oleh elit politik melalui mimbar pidato dan media massa. Kalangan yang sudah menyadari dan merasakan pengkhianatan yang dilakukan oleh negara sendiri disaat kalangan tersebut sudah rela mengorbankan jiwa dan raga untuk negaranya. 

Adapun tokoh yoon jun dalam film ini mengingatkan saya pada kalangan yang masih saja berusaha percaya bahwa penolakan kenaikan BBM, harus dilakukan secara bijak, melalui dialog, petisi, ataupun aksi damai. Sungguh naif. Kalangan ini menghujat para demonstaran yang melakukan penutupan jalan, pembakaran ban, sebagai tindakan yang merugikan masyarakat. Padahal Hello.....bagaimana mo menyampaikan aspirasi secara damai dengan orang2 yang sudah tuli dan buta dengan kondisi sekitarnya. Orang2 yang telah mampu menipu diri dan mengimani bahwa keadaan baik-baik saja. Satu-satunya cara membuat orang2 seperti untuk melihat dan mendengar adalah dengan berontak. Menghancurkan semua tempat yang membuat orang itu nyaman. Memblokir jalan, membakar semua ac, mobil dan fasilitas yang membuat mereka terbuai dengan kenyamanan. Sehingga mau tak mau mereka bisa merasakan ketidaknyamanan yang sedang dirasakan oleh masyarakat luas. Enak saja mereka mengatur dana APBN di ruang ber-AC dengan kursi empuk dan cemilan mewah sementara APBN itu hadir dari tetes keringat rakyat, dari ibu-ibu bakulan yang sudah bangun sejak pukul 3 pagi, dari betis tukang becak yang mengayuh  dari pagi hingga malam. Biar..... rusak saja semuanya, biar mereka juga bisa merasakan ketidaknyamanan yang ada.

Lagian lucu saja rasanya kalau pemerintah bersikeras menaikkan BBM, semaunya mengatur APBN yang notebene sumber terbesarnya dari pajak  masyarakat. Bersikekeh menentang keinginan masyarakat luas untuk tidak menaikkan BBM padahal yang punya APBN itu yah Masyarakat. Kalo pemilik  saja berkata TIDAK, mengapa Pemerintah yang nota bene di gaji oleh masyarakat begitu pede tetap menginginkan kenaikan BBM. Bukankan ini bentuk kekurangajaran yang tak termaafkan. Kalo pengaturnya sudah begini kurang ajarnya, apa tidak sebaiknya kita menolak untuk membayar PAJAK biar pemerintah sadar dan tahu diri bahwa mereka tak kan bisa melakukan apa-apa tanpa pajak dari masyarakat. Bahwa pemilik dari APBN adalah masyarakat bukan Pemerintah. Jadi sudah seharusnya mereka melakukan apa yang pemilik inginkan. Mengatur APBN sesuai keinginan masyarakat

0 komentar:

Posting Komentar