OUR TIMES
Tak sekali
saya tertarik menikmati sebuah film karena soundtracknya. Film taiwan berjudul
our times ini salah satunya. Soundtrack film berjudul hebe tien ( a
little happines ) yang dilantunkan indah oleh lee hi di konser Shanghai menarik
minat saya mencari tahu tentang lagu ini. Ternyata lirik lagu hebe tien seindah
melodinya. Saya pun mendownload dan menikmati versi asli lagu ini sekaligus
menonton filmnya.
Film
ini diawali dengan narasi seorang karyawati teladan bernama Lin Truly tentang
masa depan yang dia impikan. Selanjutnya, Ia diceritakan memiliki
pekerjaan yang bagus, prestasi yang baik di perusahaan dan memiliki
pasangan yang akan menikahinya.
Ketika
lembur, Lin Truly tak sengaja menguping obrolan para staf yang
sedang menjelek-jelekkan dirinya dimana dia digambarkan sebagai perempuan yang
menyedihkan karena telah menganggap perusahaan sebagai keluarga padahal
perusahaan hanya memperlakukannya seperti sapi perah yang rela bekerja keras dengan
gaji kecil. Lin Truly pun tersentak dan menyadari bahwa ternyata hidupnya
hanyalah tampak sempurna. Sebenarnya pekerjaannya tidak terlalu
menyenangkan, hubungan asmaranya tidak terlalu baik dan hidupnya
sebenarnya juga tidak terlalu baik.
Sedih dengan
kenyataan yang ada, sepulang kantor, Lin Truly membuka sebuah kotak berisi
barang-barang kenangan masa remajanya. Ia lalu membuka diary lama yang penuh
dengan foto artis idolanya Andy Lau ( hahahaha dejavu, saya juga pernah
bermimpi menikahi Andy Lau ) . Di diary itu tertulis bahwa impian hidupnya
sangatlah sederhana “Menyaksikan konser Andy Lau “. Ia pun terus membaca diary
tersebut sembari mendengar kan siaran radio......
“
Yabiyabi, selamat malam semua, ini Guangyu”
“ Apakah kamu menyukai dirimu yang
sekarang ?’
“ Ketika dewasa, kita suka memperumit
keadaan dan cenderung berkompromi agar bisa bertahan“
“ Kita menjadi sosok yang tidak kita
kenali lagi “
“ apakah kamu merindukan saat-saat
dimana kamu masih naif dan berani bermimpi? ”
“ apakah bagian dirimu yang seperti
itu masih ada ? “
“ apakah kau masih ingat orang-orang
yang memiliki peran penting dalam hidupmu ?
“ Malam ini kita akan memulai acara
ini dengan sebuah lagu lama “ Forget Love Water oleh Andy Lau “
Scene pun
beralih ke sosok Lin Truly di masa SMA.
Berlatar
tahun 90an, film ini menggambarkan Lin Truly sebagai gadis berpenampilan biasa
yang percaya bahwa di dunia ini terdapat 2 type gadis , Pertama : gadis
cantik dan populer seperti Tao MinMin, tetangga sekaligus teman kelas yang
menjadi idola para siswa dan kedua gadis jelek seperti dirinya yang tak
pernah diperdulikan dan dilirik oleh laki-laki, Ia juga mengganggap bahwa menu
sarapan adalah persoalan penting yang harus dia hadapi sehari-hari. Ia
digambarkan sedang membuka dompet seraya berpikir keras untuk memutuskan harus
makan apa di kantin. Saking sulitnya memutuskan dia sampai membuat antrian
panjang dan ibu kantin dan teman-temannya menggerutu kesal ( Hahaha, yah
sesederhana itulah persoalan remaja ).
Lin Truly mengidolakan Andy Lau ( I could feel it ). Bersama sahabat-sahabatnya ia sering ke toko buku untuk mencari aksesori artis idolanya itu ( dulu toko buku emang jadi tempat mejeng favorit, Yah sepantaran mall lah untuk siswa jaman sekarang), saat guru memberi pelajaran, bukannya belajar, Lin justru menulis surat untuk Andy Lau sembari menatap foto sang idola yang memenuhi kotak pensilnya, dia rajin menulis surat untuk Andy Lau meski tahu bahwa surat itu tak akan pernah di balas ( ternyata kebiasaan remaja di seluruh dunia hampir sama Hahahaha ). Kisah pun berlanjut dengan adengan-adegan lucu saat Lin terpesona dengan cowok idamannya bernama Ouyang, siswa tampan, pintar, ramah sekaligus pemain basket terpopuler di sekolahnya.
Suatu hari
Lin menemukan surat di laci mejanya. Surat itu bukanlah surat cinta seperti
harapannya melainkan surat kutukan berantai yang mengharuskan Lin mengirimkan
kembali surat itu ke 5 orang agar tidak terkena kutukan (ternyata yang beginian
juga ada di SMA2 taiwan, dunia dunia). Ketakutan ! Lin pun menulis 5 surat itu.
Awalnya Lin berencana mengirim surat itu ke kakaknya yang selalu menjadi prioritas
orangtuanya sampai-sampai ia merasa seperti anak angkat. Namun rencana itu dibatalkan karena meski iri dan marah dia
menyadari bahwa kakanya memiliki tanggungjawab besar untuk melestarikan nama keluarga (alasannya
dong hahahaha) . Akhirnya ia mengirimkan surat itu ke Guru Matematikanya yang
kejam, Tao MinMin ( karena jealous dengan kedekatan ouyang dengan tao min min
), Taiyu, ketua gangster sekolahnya ( karena marah taiyu telah mengganggu
ouyang ), 2 sisanya masih tersimpan di laci meja Lin.
Keseruan pun
terjadi ketika Taiyu yang secara kebetulan tertabrak mobil sesaat setelah
menerima surat dan mengetahui bahwa Lin lah pengirim surat berantai itu. Lin
pun menjadi budak Taiyu. Lin melakukan semua perintah taiyu termasuk hal-hal
yang tidak pernah dilakukan sebelumnya seperti bolos sekolah. Terlebih
taiyu selalu mengancam akan meyakiti Ouyang pujaan hatinya bila Lin tidak
melakukan perintahnya ( remaja...remaja....hehehe)
Suatu ketika
Taiyu mengajak Lin untuk berkomplot memisahkan Ouyang dari Tao MinMin. Rupanya
Taiyu menginginkan MinMin menjadi kekasihnya. Lin pun setuju. Akhirnya kelucuan
berlanjut dengan adegan-adengan taiyu dan lin yang melancarkan aksinya
memisahkan Ouyang dari MinMin . Banyak menghabiskan hari bersama untuk aksi
mereka, hubungan antara Lin dan Taiyu pun semakin dekat dan taraaaaaaa......
alur cerita selanjutnya mudah ditebak. Lin dan Taiyu berhasil mendapatkan sosok
idaman masing-masing ( sosok pintar, populer, baik, ramah, tampan/cantik).
Namun mereka kemudian menyadari bahwa mereka tidak merasa bahagia. Tentunya ini
dikarenakan tanpa sadar perjalanan untuk mengejar Ouyang dan MinMin justru
mendekatkan hati Lin dan Taiyu. Bagaimana kelanjutannya ? Nonton sendiri yah,
Pastinya sangat seru hehehe
Our Times,
bukanlah film pertama yang mengisahkan cinta antara good girl dan bad boy,
bukan pula film pertama yang coba menginspirasi penontonnya untuk berani
mewujudkan mimpinya. Tak terhitung film dengan tema yang sama. Entah itu film
lokal maupun film asing. Entah berlatar SMA, Kuliah ataupun Dunia Kerja. Namun
yang membuat Our Times menjadi sedikit berbeda bagi saya adalah ajakannya
kepada tante dan om-om (senasib seperjuangan ) yang sedang kesal ma diri
sendiri atau orang lain, sedang marah pada situasi yang hadir atau sedang
merasa tidak bahagia karena terlanjur terbiasa berkompromi ( dengan kehidupan
dengan alasan agar bisa survive) untuk tidak berlama-lama fokus pada rasa marah
dan rasa tidak suka itu, untuk berhenti fokus pada apa yang orang lain lakukan atau
yang kita inginkan orang lain lakukan untuk kita TAPI mulai belajar fokus pada
diri sendiri, pada hal-hal yang kita inginkan, mencoba memvisualisasikan ulang hal-hal
yang membuat kita bahagia dan berani. Salah satunya mungkin dengan merenungkan
kembali kejadian, perasaan dan pemikiran saat kita masih naif seperti yang
dilakukan oleh Lin Truly. Meski semua yang dilakukannya saat SMA terlihat menggellikan itu menjadi simbol perjuangannya untuk bahagia.
Tentunya ini hanya sebuah alternatif, ada banyak cara lain untuk itu. Intinya berusahalah untuk membuat dirimu merasa bahagia BUKAN berpikir bahagia karena bahagia adalah kata sifat bukan kata kerja. Buatlah dirimu nyaman dengan dirimu sendiri BUKAN menuntut orang lain membuatmu nyaman karena hanya dengan begitulah orang lain akan nyaman berada disekitarmu.
Tentunya ini hanya sebuah alternatif, ada banyak cara lain untuk itu. Intinya berusahalah untuk membuat dirimu merasa bahagia BUKAN berpikir bahagia karena bahagia adalah kata sifat bukan kata kerja. Buatlah dirimu nyaman dengan dirimu sendiri BUKAN menuntut orang lain membuatmu nyaman karena hanya dengan begitulah orang lain akan nyaman berada disekitarmu.
Oh yah satu
lagi di ending cerita, sikap Lin Truly yang menuntut pimpinannya untuk 1)
memberikan semua gaji dan semua hari libur yang sudah sepantasnya ia
terima atau 2) membiarkan ia berhenti karena ia tidak mau
menyia-nyiakan hidupnya di tempat yang bahkan tidak ada seorangpun peduli
padanya somehow mengingatkan saya bahwa untuk bahagia, kita tidak perlu
berusaha mengubah atau menunggu orang lain untuk berubah tapi cukup dengan mengubah diri sendiri. Langkah pertama
yah mengubah mindset tentang defenisi “ bahagia “
Tips untuk diri sendiri : Mulai biasakan menulis perasaan,
pemikiran dan kejadian dalam diary dan jurnal agar memudahkan proses
kontemplasi bila suatu saat kau melakukannya hehehe
Tips untuk anak SMA : saat kelulusan, daripada konvei keliling kota dan corat coret baju kayaknya
lebih seru lemparan bola air dech hehehe
Nice reviewwww...
BalasHapusKeep it up!!!!!! 💪💪💪