Sabtu, 31 Maret 2012

Thank You

bangun tidur.....
mencuci....
mandi......
bikin kopi....
buka komputer...
cek blog
n'
taraaaaaaaaaaaa
berubah.......!!!!
tampilan blog ku berubah.....hehehehe
lebih keren dengan akuarium dan sofa hijau yang empuk
hmmm, ini rupanya alasan kau meminta emailku semalam hahaha
kereeeeen
 
tengkyu goenaaaaa
sy coba rutin mengisi blog ini yah
 
putar lagu untuk goenaaaa
 
thank you by CN.BLUE
 
 

Kamis, 29 Maret 2012

city hunter

4 hari sy bedrest di rumah. Kepala bagian kiri saya masih sering kambuh sakitnya. Sy pun masih sering hilang keseimbangan bila terlalu lama duduk atau berdiri. Busyet, rasanya seperti orang tua saja hehehe. Nah, untuk mengusir jemu, sy tiduran sambil nonton city hunter, oleh-oleh dari makassar dari ajenk. Sy bener2 ikut dalam hallayu wave krn keseringan bergaul ma uchi, nunu dan ajenk hehehe

City hunter ini pernah tayang di Indosiar,kalo tak salah ingat bulan Februari lalu, namun karena kesibukan  di Bimbingan belajar, sy tak ada waktu lagi mengikuti serial korea di Indosiar. Padahal dulunya sy tak ketinggalan mengikuti tayangan film  tepatnya sinetron korea, jepang dan cina di Indosiar. Mulai dari kisah Yoko alias pendekar rajawali, tokyo love story, ordinary people, golok pembunuh naga dll hingga Boys before flower, my destiny, dream high n naughty kiss. selain karena jalan ceritanya yang menarik, pengambilan gambar yang keren, film-film cina, jepang dan korea sudah dipastikan ada pangkal dan uujungnya.alias endingnya jelas. Tak seperti film Indonesia yang berakhir saat penonton sudah benar2 benar jemu. Contohnya sinetron TERSANJUNG yang putar hingga 7 atau 8 season. Yah kira-kira diputar sejak saya duduk di bangku SMP hingga saat sy duduk di semester pertama bangku kuliah. Ampyuuuuun bin Mampussss khan lamanya.

City hunter ini bercerita tentang pembalasan dendam yang disusun oleh seorang anggota kesatuan elit ketentaraan korea selatan bernama jin pyo. Ceritanya, jin pyo ini bersama 20 orang temannya diberi misi untuk membunuh para jendral korea utara, setelah berhasil mereka dijanjikan akan dijemput  dengan sebuah kapal selam. Namun ketika sampai di titik yang disepakati, bukannya dijemput, ke 21 anggota kesatuan elit tersebut malah ditembaki oleh SNIPER dari korsel sendiri. Rupanya 5 elit politik korsel yang merencanakan misi tersebut kemudian membatalkan rencana mereka karena takut mempengaruhi posisi mereka akibat perkembangan politik yang ada. Ke-5-nya pun berupaya menghapus rencana tersebut dengan menghilangkan nyawa dan semua dokumen berkaitan dengan misi dan  ke-21 orang tersebut. Meski salah satu dari 5 orang tersebut, yang dalam perkembangan cerita menjadi presiden korsel, pada awalnya menolak, namun akhirnya menyetujui rencana tersebut. Melihat kematian tragis ke-20 temannya dan pengkianatan yang dilakukan oleh negara sendiri, si jin Pyo pun menyusun rencana balas dendam, yang dimulai dengan penculikan bayi rekannya untuk di didik demi misi balas dendam tersebut.

Cerita pun berlanjut ke 27 tahun kemudian. Dimana ke- 5 elit politik itu sudah menduduki jabatan2 strategis di pemerintahan bahkan salah satu dari mereka telah menjadi presiden korea selatan. Jin pyo dan anak didiknya  yoon sun pun telah kembali ke korea dari tempat persembunyian mereka di Thailand. Diceritakan jin pyo dan yoon sun telah menjadi milyuner setelah 27 tahun bertahan hidup dengan membangun bisnis obat-obat terlarang di Thailand. Untuk menunjukkan kecintaan terhadap korea selatan, jin pyo membunuh anggota sindikatnya yang kedapatan menjual obat terlarang produksinya ke KOREA, “aku sudah bilang, silahkan jual kemana saja kecuali korea” ujar jin pyo dan treng treng treng, si pengedar pun mati ditembak jin pyo, **telan ludah** . Begitu salah satu cuplikan adegannya. Ckckckckc mampus dech Indonesia jadi tujuan distribusi kokain jin pyo hahahahhaha

Si Jin Pyo pun mulai melancarkan serangan balas dendamnya. Dia semakin muak karena mengetahui bahwa ke-5 elit incarannya itu, menjadi pejabat yang korup, yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan dan kesejahtaran pribadi. Ada yang mengkorupsi dana subsidi untuk kesejahteraan masyarakat miskin, yah serupa BLT lah di Indonesia, ada yang bekerjasama untuk memenangkan tender pembelian pesawat tempur dan sepatu boot tentara berkualitas rendah demi mendapatkan dukungan dana kampanye pemilu presiden, dan masih banyak tindakan ke-5 elit tersebut yang kian menegaskan keyakinan jin pyo untuk membunuh mereka. 

Namun, anak didiknya yoon sung memiliki pandangan lain tentang arti balas dendam, ia menjadikan opsi pembunuhan sebagai opsi terakhir. Bagi yoon jun, mati terlalu nyaman buat ke-5 elit tersebut. Mereka harus dipermalukan di depan publik terlebih dahulu dan dihukum oleh masyarakat. Kebobrokan moral dan topeng para elit harus di buka di depan umum. Tapi jin pyo menentangnya, menurutnya hukum sudah tidak berjalan karena mereka telah dikuasai oleh ke-5 elit. Satu-satunya jalan adalah dengan melenyapkan nyawa ke-5 orang tersebut, dengan demikian pemerintahan korea memiliki harapan untuk jadi lebih baik. 

Pertentangan mereka pun semakin sengit dan berakhir pada kesepakatan bahwa jin pyo, sebagai ayah didik, akan memberi kesempatan kepada yoon jun untuk melaksanakan misinya untuk menghukum para elit dan mempermalukan mereka di depan umum dengan menunjukkan bukti-bukti kebobrokan moral mereka melalui penayangan bukti video di berbagai media serta penyerahkan para elit ke pihak yang berwenang untuk melaksanakan prosedur penegakan hukum tapi bila misi yoon jun gagal,  maka jin pyo akan melaksanakan misinya dengan membunuh ke-5 elit tersebut beserta orang-orangnya dengan tangannya sendiri.

***

Ditengah hiruk pikuk drama kenaikan BBM yang juga hadir 4 hari terakhir. Tokoh jin pyo mengingatkan saya pada  kalangan yang tak lagi mau percaya pada drama yang dipertontonkan oleh elit politik melalui mimbar pidato dan media massa. Kalangan yang sudah menyadari dan merasakan pengkhianatan yang dilakukan oleh negara sendiri disaat kalangan tersebut sudah rela mengorbankan jiwa dan raga untuk negaranya. 

Adapun tokoh yoon jun dalam film ini mengingatkan saya pada kalangan yang masih saja berusaha percaya bahwa penolakan kenaikan BBM, harus dilakukan secara bijak, melalui dialog, petisi, ataupun aksi damai. Sungguh naif. Kalangan ini menghujat para demonstaran yang melakukan penutupan jalan, pembakaran ban, sebagai tindakan yang merugikan masyarakat. Padahal Hello.....bagaimana mo menyampaikan aspirasi secara damai dengan orang2 yang sudah tuli dan buta dengan kondisi sekitarnya. Orang2 yang telah mampu menipu diri dan mengimani bahwa keadaan baik-baik saja. Satu-satunya cara membuat orang2 seperti untuk melihat dan mendengar adalah dengan berontak. Menghancurkan semua tempat yang membuat orang itu nyaman. Memblokir jalan, membakar semua ac, mobil dan fasilitas yang membuat mereka terbuai dengan kenyamanan. Sehingga mau tak mau mereka bisa merasakan ketidaknyamanan yang sedang dirasakan oleh masyarakat luas. Enak saja mereka mengatur dana APBN di ruang ber-AC dengan kursi empuk dan cemilan mewah sementara APBN itu hadir dari tetes keringat rakyat, dari ibu-ibu bakulan yang sudah bangun sejak pukul 3 pagi, dari betis tukang becak yang mengayuh  dari pagi hingga malam. Biar..... rusak saja semuanya, biar mereka juga bisa merasakan ketidaknyamanan yang ada.

Lagian lucu saja rasanya kalau pemerintah bersikeras menaikkan BBM, semaunya mengatur APBN yang notebene sumber terbesarnya dari pajak  masyarakat. Bersikekeh menentang keinginan masyarakat luas untuk tidak menaikkan BBM padahal yang punya APBN itu yah Masyarakat. Kalo pemilik  saja berkata TIDAK, mengapa Pemerintah yang nota bene di gaji oleh masyarakat begitu pede tetap menginginkan kenaikan BBM. Bukankan ini bentuk kekurangajaran yang tak termaafkan. Kalo pengaturnya sudah begini kurang ajarnya, apa tidak sebaiknya kita menolak untuk membayar PAJAK biar pemerintah sadar dan tahu diri bahwa mereka tak kan bisa melakukan apa-apa tanpa pajak dari masyarakat. Bahwa pemilik dari APBN adalah masyarakat bukan Pemerintah. Jadi sudah seharusnya mereka melakukan apa yang pemilik inginkan. Mengatur APBN sesuai keinginan masyarakat

Selasa, 27 Maret 2012

bobo

Bobo, teman bermain dan belajar b o b o bobo

Hehehe, seingat sy, pertemuan dg bobo itu dimulai sejak sy duduk di bangku TK. Jadi sudah sekitar 25 thn y lalu. Waktu itu papi mengajari kami membaca lewat bobo, dan mewarnai lewat majalah donald bebek. Jadilah tokoh2 dalam 2 majalah itu sebagai teman bermain masa kecil saya seperti oki, nirmala, paman kikuk, husain, asta, bona, rongrong dan tentu sj keluarga bobo ( si upik, coreng, emak, bapak). Donald dan desi, mickey dan minnie, paman gober, kwik,kwek, kwok, gerombolan siberat, goofie,dan paman linglung

Beberapa cerbung bobo pun msh teringat jelas, sebutlah cerita perjalanan paman janggut dan kisah balerina. Cerpen2 dlm bobo pun menjadi bahan sy ketika diminta mendongengkan kemenakan dan sepupu sy y kecil seperti si ajenk menjelang mereka tidur.aktifitas mendogeng ini kulakukan saat aku duduk dibangku sd kelas 5 hingga tamat smp.

Nah sejak ponakan saya putra berumur 2 tahun. Ayah bundanya mulai mengenalkan majalah bobo. Dan sejak mereka pindah ke pinrang akhir tahun lalu, aktifitas mendongeng pun kembali ku lakukan. Saban malam, putra akan menunggu sy pulang dari JILC dan minta ditemani bermain mobil2an yang dilanjutkan dgn permintaan dibacakan cerita dlm majalah bobo sebelum tidur.
Seperti malam ini, putra bersikeras untuk dibacakan bobo. Meski sy sdh menjelaskan kondisi sy yang tidak sehat, ia tetap memaksa. Akhirnya kuberikan tawaran foto (maklum kemenakan sy ini hobby di foto) dan mendongengkan kisah putri salju. Putra mengangguk setuju tp setelah dongeng selesai, kembali ia menuntut dibacakan bobo.akhirnya sy menyerah dan coba membacakan kisah oki dan nirmala. Putra pun mau tidur setelah mdengar kisah oki tsb

Mengelola majalah anak seperti bobo yang bs bertahan hingga saat ini, bukanlah perkara y mudah. Salut buat tim redaksi bobo. Moga sukses dan bs bertahan terus.bs tetap jadi teman bermain dan belajar b o b o .... Bobo

Senin, 26 Maret 2012

pe en es

tiga tahun yg lalu, sy resmi terdaftar sebagai anggota pns di daerah sy. Sejatinya, pns bukan impian masa kecil sy, sedari kecil cita2 sy selalu berubah2 tp tak sekalipun pns masuk dlm daftar cita2 sy. Waktu tk, sy ingin jadi polwan krn waktu itu, tk sy, bersebelahan dg kantor polisi. Tante2 polwan terlihat cantik, tinggi dan berkharisma dalam balutan pakaian coklat tua. Apalagi saat mereka menyapa kami, menawari kue dan membantu kami menyebrang jalan.menginjak sekolah dasar mimpi sy jd polwan bertahan hingga kelas 5 sd, sampe2 sy ikut pks alias patroli keamanan sekolah y tugasnya bantuin teman nyebrang jalan plus menyetop kendaraan saat bendera dikibarkan pas upacara hari senin. Kelas 6 sd cita2 sy berubah pengen jadi pengusaha wanita y sukses. Ini gara2 keseringan baca tabloid wanita indonesia langganan mami. Waktu itu irna kagum ma si ibu moeryati, pemilik mustika ratu, dan cita2 ini terus bertahan hingga bangku smp. Memasuki jaman sma kelas 2 irna bercita2 jd guru tk, ini termotivasi dr mamax fira y punya tk disamping rumahnya. Seru saja mendengar celotehan n dendang lagu di pagi hari, rasanya bakal seru kl punya tk kyk itu. Nah pas duduk d kls 3 cita2ku brubah lg jd dokter, ini dibawah pengaruh sahabat pmr n tmn sekelas y rata2 pengen nembak fak. Kedok. Mgkn krn niat y setengah setengah n kapasitas y mmmg kurang memadai akhirnya allah memutuskan sy untuk jd majasiswi pertanian saja
Dan benar, keputusan itu adalah y paling bijak. Bayangkan untuk skala pertanian sj br bs sy selesaikan slama 6,5 thn berkuliah apalagi kedok, curiga dah DO dr semestar 4 hehehe. nah slama kuliah sy smpat bikin usaha butik kecil2an ma teman2, namun krn sy ga ada bakat d bidang fashion2an n masing2 kami mulai sibuk dg urusan personal jdnya usaha itu macet n diputuskan u d tutup.

Thn 2007 tamat kuliah, sy ikutan jd pendamping d proyek dosen. Disinilah sy mulai bersentuhan dg dunia PNS. sedikit demi sedikit sy belajar memahami dinamikanya krn sering bolak balik beberapa dinas untuk keperluan proyek tsb.thn 2008 sy coba ikut tes cpns n alhamdulillah lulus. Mski ikut tes cpns itu sejatinya, lebih didorong oleh faktor eknomi bkn krn impian,namun, sy belajar untuk menyukai pekerjaan ini.

Dan setelah 3 tahunan di dunia pns dan dah bekerja d 2 instansi. Ada beberapa hal y bikin hati miris

Pertama :
Slogan pns sebagai pelayan masyarakat msh terbingkai rapi dlm kerangka teori saja. Umumnya, pns sdh merasa puas ketika ia datang ke kantor, mengerjakan tugas sesuai tupoksi,pulang dan terima gaji setiap awal bulan. Msh jarang yang memikirkan sejauh mana dampak dan manfaat pelaksanaan tupoksi itu bagi masyarakat. Contoh kecil adalah pelaksanaan perbaikan data e-ktp kmrn.sebagian besar tmn2 pns menganggap bahwa prosedur pengumuman d masjid dan menunggu warga datang d kntor untuk mengambil lembar koreksi dan memperbaikix selama 3 pekan adalah bentuk usaha maksimal sehingga bila ada warga y blum mengambil lembar koreksinya maka kesalahan sepenuhnya ada d tangan masyarakat pdhl belum tentu demikian.dlm benak sy dan coba kupraktekkan semampuku, idealnya teman2 tpns dk hanya menunggu kedatangan warga k kntor tp juga aktif berusaha membagikan lembar pbaikan tsebut krn bila hanya mengumumkan d masjid dan gereja blum tentu masyarakat memahami arti penting dan dampak perbaikab data tersebut bagi mereka. Blum lg bagi warga y tinggal di daerah pinggiran y jauh dari masjid atau ketidakpahaman masyarakat y tdk pernah mengecap pendidikan ttg e-ktp.
Ini bkn cmn teori semata tp evaluasi dr kunjunganku k sebagian rmh warga.
Contoh lain misalnya bgm pns dijadikan status sosial y lebih tinggi dari y lain sehingga tak sedikit pns y merasa memiliki hak y lebih tinggi dr warga lainnya berkaitan dengan pelayanan di instansi pemerintah, penggunaan fasilitas umum dsb. Padahal semestinya adalah sebaliknya, pns memiliki kewajiban y lebih banyak dlm kaitannya dgn pelayanan masyarakat.

Kedua
Tak sedikit pns yang mempunyai rasa memiliki y tinggi terhadap inventaris dan anggaran kantor sampai2 menggunakannya untuk kebutuhan pribadi, bukan semata untuk kepentingan kantor. Ironisnya lagi, ini justru banyak dipraktekkan oleh para pemangku eselon alias pejabat pemerintahan yg notabene berkewajiban memberikan teladan. jd dapat dibayangkan apa y terjadi. Ibarat pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari. Bila pejabatnya dah demikian apalagi y pns biasa. Bukan rahasia lg bila ada beberapa oknum pns y menggunakan anggaran kntor untuk membiayai rumah tangganya seperti uang listrik, uang beras dll dan anehnya mereka ga terbebani dan menganggap itu sesuatu y wajar apalagi bila si oknum adalah pejabat. Miris bukan
Contoh lain adalah adanya oknum pns y terlibat dalam pemalsuan dokumen2 resmi yang menjadi wewenang tugasnya sehingga tak hanya menyulitkan negara tapi juga merugikan masyarakat.
Ato misalnya adanya oknum pns y menganggap sumbangan masyrakat sebagai haknya hanya krn masyarakat itu melakukan pengurusan yang berkaitan dgn tupoksinya.padahal semua anggaran y masuk k kantor itu baik berupa sumbangan masyarakat, yah mstinya di pakai untuk keperluan kntor.jangan karena itu berkaitan dg tupoksi yang diemban maka dan sumbangan alakadarnya y diberikan itu lalu dihitung sebagai uang tunjangan pribadi di luar gaji.hellooooooooo, toh qta sdh digaji untuk tupoksi rutin qta itu. Sungguh menyesakkan bukan

Hmmmm, sy cukupkan nyampahnya sampe di sini.kepala sy mulai berat lagi.efek obatnya mulai ilang n sblm sakitnya kian terasa ada baiknya sy coba tidur sekarang juga.

Moga niat belajar nulis rutin, mski dgn nyampah spt ini, bs sesuai target.amin

Minggu, 25 Maret 2012

DETEKTIP


Kalo selama ini saya hanya nonton film detektip di layar kaca  dan berperan sebagai detektif  di postingan tebak-tebakan thecrowdvoice.com. Pekan ini, akhirnya saya bisa merasakan jadi detektip beneran

Client      : kakak sepupu saya yang super ganteng
Kasus     : menemukan  “sawah ” , dengan ciri-ciri fisik sebagai berikut
-          Warna kulit berubah-ubah  tergantung musim, kadang coklat kadang kuning bahkan ijo
-          Tak  bermata,berambut apalagi bertelinga
-          Luas kurang lebih se-hektar
Partner  : kaka uli  muanist. Kaka sofyan yang baik hati

Bertempat di kantor  kedua saya, bimbingan belajar yang termasyur karena kegaulan tentor-tentornya hihihihi....  Client saya mengadukan kasusnya. “ kaka harus menemukan sebuah sawah pekan ini juga, bila tidak, kaka akan di kick out dari kantor senin, 26 maret mendatang”

Setelah sharing beberapa informasi akhirnya saya meluncur ke rumah partner saya “ kaka uli muanist” di sana kami menyusun langkah-langkah yang akan segera kami ambil untuk memecahkan kasusnya. Beberapa informan pun kami hubungi dan kami putuskan untuk mulai bergerak keesokan paginya 

Rencana pertama            : menelusuri berdasarkan surat  objek pajak
Rencana kedua               : menelusuri langsung berdasarkan peta di sertifikat dan peta dari pertanahan

 >>> putar soundtrack film mission imposible

 keesokan harinya , lepas mengikuti rapat di kecamatan, saya janji bertemu dengan client dan partner saya di depan sebuah sekolah unggulan yang dulu juga menjadi tempat saya menuntut ilmu. Sambil menunggu kedatangan client dan partner saya pun berbahasa sampe basi dengan siswa bimbingan saya yang kebetulan bubar sekolah . Berasa jadi artis dipanggil  ma siswa-siswa keren, saya pun melambai tangan gaya miss universe. Beberapa dari mereka menghampiri saya dan menanyakan ini dan itu, sebagai detektif profesional sy tentunya tidak membocorkan alasan saya bepanas-panas ria di samping penjual siomay dan pismol mungil. Saya mengalihkan perbincangan dengan menanyakan   gmn perkembangan ujian akhir sekolah mereka.hhehehe
Tak berapa lama berselang client dan partner sy pun datang, kami segera melaksanakan rencana pertama. Setelah seharian mencari petunjuk dengan menemui sekitar 8 informan , lokasi sawah  tak kami temukan. Beughhhhh ternyata tak semudah perkiraanku.kami gagal menemukannya dengan rencana pertama
Kami pun melangkah ke rencana kedua,  setelah  menemui kurang lebih  10 orang informan, bolak balik kantor pertanahan, ke rumah kepala lingkungan, bertemu lurah , makan bubur beras merah, pisang goreng, kue coklat, minum teh  dll.  Kami pun  mulai  menyusuri areal persawahan untuk menemukan ciri-ciri sawah yang sesuai. Kami mempersempit areal pencarian dengan modal peta dari pertanahan dan sertifikat sawah tersebut.
Akhirnya setelah 3 hari pencarian, naik turun motor bahkan berjalan menyusuri pematang dari pagi hingga sore, kami pun berhasil menemukan sawah yang paling mendekati ciri-ciri sawah yang kami cari. Dari letak pengairannya dan bentuk-bentuk sawah sekitarnya eurekaaaaaaa, horeeeeeeeeeeeeeeeeeee, senangnya bukan kepalang. Berasa menangin hadiah 1 trilyun n melangkah di atas awan, padahal nyatanya melangkah di atas sawah hahahahah. H mmm, begini rupanya perasaan para detektip  bila memecahkan sebuah kasus setelah berhari-hari ga bisa tidur, ga enak makan, ga bisa pacaran karena mikirin kasusnya. Syukurlah saya bukan detektip.
Hal penting yang dapat saya petik dari pengalaman dari detektip-detektipan ini adalah
  1. Jangan menyerah..jangan menyerah ..jangan menyerah ..ah..ah..ahhhh>>> nyanyi lagu d’massive
  2. Tuhan bener2 ga pernah tidur, tuhan akan memberikan ganti  ganjaran yang sepadan dengan apa yang kita usahakan, sebesar apapun itu...apakah cuman sebesar pasir, kerikil, batu kali atau sebesar  karang.....tugas kita cuman berusaha
  3. Mesti berhati-hati bila melakukan transaksi gadai menggadai sawah ato apapun itu, cek, ricek, ricek, dan ricek lagi semua pendukung transaksi meski itu kelihatannya sudah asli ouwkey....
Last, tengkyu untuk client, partner, n semua informan karena dah berbagi pengalaman jadi detektip-detektipan ini. Sungguh pekan yang tak terlupakan